Mei 16, 2017

Pikiran Positif Membuat Bahagia

Pikiran Positif Membuat Bahagia

"Pikiran positif membuat bahagia." Benarkah kalimat tersebut? Berikut ada sebuah cerita yang diambil dari  kisah nyata, pengalaman dari salah seorang pengusaha.

Seorang pengusaha kaya, bernama pak Jodi  merasa gelisah, hari ini bahan baku yang sudah dibelinya secara kontan belum juga datang. Padahal karyawan bagian produksi sudah siap menunggu. Berkali-kali dia menghubungi jasa ekspedisi pengiriman barang, namun belum juga ada titik terang. Pengusaha muda itu merasa lunglai, uang yang sudah dia investasikan lumayan banyak. Pikirannya bergejolak, berbagai bayangan buruk mulai berdatangan menghantui pikirannya. "Kalau sampai uang itu hilang, aku rugi," pikirnya, "Kalau bahan baku tidak datang, bagaimana aku produksi? Bagaimana menggaji karyawan?" Sudah sepuluh hari, kejelasan itu belum juga ada. Dia merasa sedih dan lelah sekali. Perutnya mual, untuk beraktivitas apapun dia tak bersemangat, dan kepalanya pening sekali.

Di tengah kegalauan, Pak Jodi duduk melamun. Pikirannya mengembara kemana-mana. "Bapak, sudah makan?" Pak Jodi menoleh sejenak, ternyata Pak Udin salah satu karyawannya yang menyapa, dia menjawab, "Sudah, tapi perutku terasa mual, padahal aku tidak makan yang aneh-aneh."

Saking tidak bersemangatnya, Pak Jodi bertanya setengah bergumam, "Udin, kamu terlihat bahagia sekali, enak ya, hidupmu tanpa beban!?" Udin yang sederhana tersenyum, "Ya mau apalagi pak, saya bisa kerja sama bapak, anak istri saya cukup makan, tidak ada lagi yang saya inginkan selain mensyukuri bahwa saya sehat dan mampu bekerja pak." "Kamu pernah ditipu orang Din?" "Dulu mah pernah hampir tertipu pak, waktu mau bayar kontrakan, saya bayarkan uangnya, ternyata yang menerima itu hanya pesuruh yang punya rumah, dan uangnya sudah sempat dibawa kabur, padahal itu satu satunya simpanan saya, sedih juga waktu itu pak ." "Wah, kurang ajar sekali ya Din orang itu, trus gimana kelanjutannya Din, kamu lalu tinggal dimana?" Pengusaha itu memotong pembicaraan Udin karena merasa senasib. "Iya memang Pak, saat itu saya sempat sedih sekali dan cemas, namun saya beruntung, istri saya mengingatkan saya, bahwa kesedihan dan kecemasan saya tidak ada gunanya, lebih baik saya berserah pada Tuhan. Tuhan lebih tahu mana hak saya, mana yang bukan. Meskipun saya ngotot, kalau itu harus hilang, ya saya harus ikhlas, kalau uang itu hak saya, atas kehendak Tuhan pasti akan kembali pada saya. Saya terdiam lama, perasaan saya bergumul dalam pilihan pilihan.

Akhirnya saya menuruti kata-kata istri saya, saya mengikhlaskan semua. Saya kembalikan pada Tuhan. Saya cuma bilang, "Tuhan, bila uang itu hak saya, mudah bagimu untuk mengubah pikiran orang yg berniat menipu saya." Setelah itu rasanya tenang sekali. Dan benar, selang sehari orang yang membawa uang saya datang, dan berterus terang bahwa dia tadinya hendak menggunakan uang tersebut untuk membawa anaknya berobat. Saya tersentuh sekali Pak, ternyata saya masih jauh lebih beruntung dari dia, kata Udin sambil senyum-senyum.

Seketika Pak Jodi bangkit, tersenyum lebar sembari  menepuk-nepuk pundak Udin serta berkata, “Udin, terima kasih kau telah mengajarkan padaku satu hal yang luar biasa. Sangat luar biasa.”  Udin hanya terbengong bengong, tak paham apa maksud Tuannya.

Pengusaha itu bergumam dalam hati, hanya beberapa ratus juta, aku masih memiliki aset lain, aku tidak akan bangkrut bila bahan baku itu tidak datang, toh itu juga belum tentu hilang, paling tertunda saja. Tuhan, aku terima semua ketentuanMu padaku, aku berrserah padaMu. Dengan bersemangat dia menelpon penyedia bahan baku, dan jawaban pun datang, ternyata ada kesalahan pengiriman barang, sehingga bahan baku itu terkirim ke kota lain. Dan dipastikan bahwa hari ini akan dikirim kembali ke alamat pengusaha tersebut.

Begitulah hidup kita, ada saat dimana kita berada dalam situasi yang membuat kita harus cerdas memilih, berpikir positif atau berpikir negatif. Pikiran negatif seperti kekhawatiran, kecemasan, ketakutan, kesedihan akan memicu kondisi-kondisi negatif terjadi, kelelahan fisik atau bahkan penyakit pun akan berdatangan. Sebaliknya pikiran positif akan membuat kondisi seseorang terbebas dari hal-hal yang sulit sehingga hidupnya pun lebih bahagia. Dan selalu ingat, bahwa kita lah yang menentukan hidup kita sendiri, menciptakan hidup seperti yang kita inginkan dimulai dari pikiran.

Pikiran Positif Membuat Bahagia. Pilihlah untuk berpikir positif

Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa tidak mudah untuk bisa mengendalikan pikiran kita terus positif. Bahkan yang sudah banyak belajar teori berpikiran positif bertahun-tahun pun belum tentu menguasai pikirannya sendiri. Karena memang, berfikir positif tidak cukup hanya dipelajari dengan membaca saja.  Diperlukan suatu metode, yang tidak hanya berupa teori saja, namun sekaligus juga prakteknya. Pengetahuan terus berkembang, kita sangat beruntung, kini telah ditemukan satu metode aplikatif yang mudah diterapkan untuk menjaga pikiran kita terus positif. Metode ini adalah metode SOUL Reflection, yang ditemukan oleh Bunda Arsaningsih,  mudah dipelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

(Rina Khusnawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Seseorang yang rendah hati, menyiapkan ruang di dirinya untuk bertumbuh

    -Bunda Arsaningsih-
  • Tidak lari dari kenyataan dan selalu bersyukur serta menerima segala yang terjadi sebagai proses pembelajaran Tuhan agar kualitas pertumbuhan jiwa meningkat

    -Bunda Arsaningsih-
  • Di alam ini tidak ada yang sempurna. Terimalah mereka apa adanya dan hormatilah bagian sisi yang positif, karena itu akan memperkuat cahaya di dalam dirinya. 

    -Bunda Arsaningsih-
Mari Bertumbuh Bersama
SOUL is Solution
Copyright © SOUL Team - 2023
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram